Kamis, 20 Oktober 2016

The One

Bertemu dengan seorang "The One" merupakan sebuah momen yang paling membingungkan dalam hidup ini. Apakah seseorang itu dapat menjadi sesuatu yang kita harapkan atau malah seseorang tersebut menjadi sesuatu yang mengubah kita. Ketika menemukan "The One" perasaan akan selalu gundah untuk memahami apakah memang perasaan yang sebenar-benarnya atau hanya sebuah asa dari harapan-harapan yang telah dipendam. Tapi, pada akhirnya kita tahu kapan seseorang memang hadir untuk menjadi bagian dalam hidup kita atau hanya singgah sementara.

Bagi saya, ketika saya merasa menemukan "The one" bukanlah seseorang yang akan hadir dalam hidup saya untuk waktu lama tetapi orang tersebut hadir untuk memberikan saya kesempatan untuk mulai belajar banyak hal baru untuk hidup. Mencoba untuk berusaha lebih dibandingkan selama ini dan berusaha untuk menjadi yang terbaik di kala semua terpuruk. Tidak sedikit perih dan pahit yang akan dialami dalam proses belajar ini namun semua yang hidup di dunia ini memiliki waktunya masing-masing untuk bertahan menjadi bagian hidup ini.

Setidaknya, itu yang saya dapati dan saya simpulkan dari semua yang terjadi dalam hidup saya hingga tahun 2015 tengah yang dilanjutkan saya tidak pernah lagi menemukan "The One" yang memberikan saya pelajaran hidup lagi hingga beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seseorang. Seseorang yang tiba-tiba hadir dalam circle dan menjadi orang yang kini cukup penting dalam benak saya, atau mungkin penting dalam hidup saya?

Selama ini saya bertemu dengan seseorang yang lebih hebat dari saya. Seseorang yang segalanya adalah kebalikan dari saya. Saya pun menjadi adiktif dengan rasa inferior tersebut dan merasa menjadi terlalu bergantung dengan orang tersebut. Merasa sedih karena tidak akan mampu berada di satu tingkat yang sama. Tidak pernah tahu rasanya untuk bertemu dengan seseorang yang sama dan serupa. Hingga beberapa hari yang lalu.

Seseorang yang memiliki ketertarikan yang sama, memiliki pola pikir dan bagaimana semua itu saling terlihat sama di mata saya. Seseorang yang memberikan kesempatan untuk saya merasa menjadi seseorang yang memang satu tingkat dengannya bukan di atas ataupun dibawah. Seseorang yang memberikan perasaan nyaman ketika berbincang dan membahas topik yang dapat didalami bersama. Seseorang yang hanya dalam pertemuan singkat namun sudah saling belajar lebih dalam.

There are subtle things that person had done specially for me but i do not want to put much hope onto it. Karena saya takut, benar-benar takut untuk berharap lagi terlalu jauh. Semua yang saya ceritakan semuanya hanyalah penyesalan dan kemarahan saya terhadap harapan-harapan saya.

Tetapi kali ini dan untuk terakhir kalinya saya ingin seseorang ini menjadi sesuatu dalam hidup saya. Menjadi seseorang yang hadir menjadi alasan saya untuk selalu bangun ke dunia ini. Menjadi alasan semua perjuangan yang telah saya lalui memang dipersiapkan untuk seseorang ini dan menjadi senyum saya serta pengingat saya untuk selalu bersyukur.

Only time can prove it everything. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar